Dominasi
Chicken and Pork
Hello hungry people, hari ini gue mau
menjajal tempat makan Ramen yang berada di daerah Gajah Mada Semarang, tepatnya
di jalan Taman Seteran Baru 19. Awalnya gue nggak tau ada tempat makan ramen di
sekitar sini, gue nemu tempat ini pun bener-bener nggak sengaja. Ceritanya
waktu itu gue sama temen gue baru balik nongkrong dari Toasty Eatery, terus
berhubung jalanan pada macet, alhasil kita muter-muter nggak jelas nyari jalan
balik yang nggak macet, dan berkat kesotoyan temen gue yang merupakan orang
Semarang KW ini akhirnya kita malah sampai di dalam gang perumahan di daerah
Gajahmada. Tapi seperti kata band favorite gue Disturbed: Sometimes darkness
can show you the light, maka walaupun kita kesasar seenggaknya kita malah nemu
tempat makan yang belom pernah kita datengin. Hip hip Hurrayy.
Nggak
perlu waktu lama, seminggu setelahnya gue dan temen gue langsung balik lagi
kesana guna mencicipi hidangan ramen khas Jepang. Yang lebih bikin semangat
lagi adalah malam ini semua biaya makan ditanggung sama temen gue. Kebetulan sorenya
gue lagi nangkring di kost sambil nonton Shokugeki No Souma yang kebetulan
disana episodenya lagi tentang Ramen Battle. Terus tiba-tiba gue dapet chat
dari temen gue yang isinya to the point banget “Yo,ntar malem kulineran, gue
yang bayar” Yoooooks. Oke saat itu juga gue langsung cus ke rumah temen gue
yang terletak di jalan Sadewa dekat tugu muda. Awalnya gue ditawari 2 pilihan
tempat makan, yaitu: Masakan Jepang Michi Ramen dan Masakan Italia Trattoria.
Namun berhubung di kepala gue udah kebayang-bayang Ramen seafood pedas, dengan
kuah campuran misso, maka tentu aja tanpa pikir panjang gue langsung milih
pilihan yang pertama.
Oke langsung aja kita bahas
mengenai food experience gue dan temen gue di Michi Ramen ini:
Sesampainya disana kita
cukup dikagetkan dengan penuhnya meja dan kursi yang ada disana. Tapi untungnya
masih ada dua meja kosong saat itu. Sebenernya gue lagi ngidam banget pengen
seafood ramen, tapi setelah gue buka menunya, satu hal yang gue sadarin adalah
masakan di restoran ini didominasi oleh chicken dan pork, lookslike there is no seafood ramen there.
Bisa dibilang hampir semua cita rasa makanan laut hanya difokuskan pada jenis masakan
sushinya saja. Ramen dan Donburinya terbagi menjadi dua kubu yaitu chicken dan
pork. Buat kalian yang nggak makan daging babi bisa pilih hidangan ramen atau
donburi yang terdapat kata Tori (ayam) dan hindari menu dengan kata Buta
(Babi). Buat yang boleh, mungkin bisa coba menu porknya yang keliatannya cukup
lezat. Dan buat kalian yang ga bisa makan babi tapi bosan dengan menu ayam, mungkin
bisa coba menu Salmon Teriyaki Don atau Curry Rice with Beef Teriyaki.
Akhirnya ramen pilihan gue
jatuh pada Tori Kara Ramen with Miso, sedangkan temen gue pesen Shoyu Ramen. Nggak
lengkap rasanya kita makan di restoran jepang tanpa mesen menu sushi, maka gue
milih Cherry Blossom Roll sebagai salah
satu main course kita kali ini. Sedangkan temen gue yang lagi ngidam banget
Gyoza langsung aja pesen Chicken gyoza sebagai light meal pada malam hari ini.
Sambil nunggu hidangannya
dateng, gue sempet merhatiin keadaan sekeliling kita. Kondisinya waktu itu
restoran ini lagi penuh dengan pelanggan. Dan jika dilihat dari pesanan meja
sebelah-sebelah gue yang banyak mengandung pork maka gue interpretasikan
sepertinya menu pork disini lumayan enak guys. Seperti yang kita tau saat ini
sangat sedikit restoran yang berani menyajikan menu pork, maka Michi Ramen bisa
menjadi pilihan bagi kalian yang mungkin lagi ngidam dengan menu ini.
Nggak butuh waktu lama, pesanan
kitapun akhirnya datang:
Shoyu Ramen: 38k
Menu pertama yang kita pesan
yaitu adalah Shoyu Ramen yang merupakan pilihan temen gue. Shoyu sendiri
merupakan nama dari kecap khas jepang. Maka nggak heran jika kuah dari ramen
Shoyu ini memiliki perpaduan rasa asin dan manis seperti shoyu. Shoyu Ramen
sendiri adalah hidangan ramen yang paling umum di Jepang, jadi jika kalian
memesan menu Ramen tanpa embel-embel apapun maka Shoyu Ramen inilah hidangan yang
akan menghampiri meja kalian.
Tori Kara Miso:
38k
Pesanan kita yang kedua
yaitu adalah Tori Kara Miso, hampir sama seperti Shoyu Ramen, toping pada Tori
Kara Miso Ramen ini isinya daging ayam, Telur rebus, Jamur kuping, Narutomaki,
dan Daun Bawang. Namun perbedaan mencolok dari kedua Ramen ini adalah pada kuah
kaldunya. Pada Tori Kara Miso, kuahnya ditambahkan dengan sambal yang membuat
rasanya lebih spicy, namun campuran Miso (siraman kuah tauco) pada kuahnya
membuat rasa pedasnya tidak menusuk dan justru cenderung lembut. Jadi jika kuah
pada Shoyu Ramen didominasi rasa manis, maka pada kuah Tori Kara Miso ini
cenderung didominasi rasa gurih yang lembut dan sedikit pedas.
Dari riset yang gue
lakukan, hidangan ramen memiliki 3 kunci utama, yaitu: Mie, Kuah, dan Taburan.
Untuk mie yang dipakai disini memiliki bentuk yang tipis dan panjang, sangat
cocok untuk digabungkan dengan kuah kaldu yang memiliki cita rasa yang lembut
kebalikan dengan jenis mie yang tebal yang lebih cocok untuk dipadukan dengan
kuah bercita rasa kuat. Dalam hal kuah, kaldu untuk ramen pada umumnya terbagi
menjadi empat jenis yaitu Shio (garam), Shoyu (kecap), Miso (pasta fermentasi
kedelai) dan terakhir Tonkotsu (daging babi). Namun pada kesepatan kali ini
kita hanya mencicipi 2 jenis yaitu Shoyu dan Miso saja. Untuk yang menyukai
rasa yang manis bisa memilih Shoyu, sedangkan untuk yang lebih suka rasa gurih
yang smooth, Miso menjadi pilihan yang terbaik. Dan terakhir dari segi taburan
atau toppingnya, daging ayamnya memiliki rasa yang cukup lezat, dipadu dengan
telur rebus yang tidak terlalu matang menonjolkan tekstur dan rasa dari kuning
telurnya, selain itu potongan jamur kuping, narutomaki (olahan ikan kue yang
bentuknya seperti lambang Konoha) dan daun bawangnya memperkaya tekstur yang
terasa ramai di lidah.
Setelah puas mencicipi
hidangan Ramen, kini saatnya kita menjajal Sushi Cherry Blossom Roll. Yang
menjadi alasan utama gue memilih menu ini adalah kehadiran Baked Salmon yang dengan
indahnya menghiasi hidangan sushi ini. Nggak sampai disitu, diatas Baked
salmonnya bahkan terdapat butiran-butiran Tobiko Orange yang sangat menggugah
selera. Oke langsung aja kita cicipi....
Cherry Blossom
Roll: 42k
Yap, baked salmon memang
nggak pernah mengecewakan, ditambah rasa nori yang gurih dan sayuran berupa
wortel dan timun segar yang tergulung rapi di dalam sushinya menjadikan rasa
sushi ini menjadi begitu lezat.Namun ada tekstur lain yang mampir di lidah gue,
dan gue tau persis itu bukan sayuran ataupun nori apalagi tobiko (Telur ikan
salmon). Saat gue perhatikan, seperti ada warna putih yang “nyempil” diantara
sayur dan norinya. Dan setelah gue rasakan dengan seksama rasa dan teksturnya,
gue menebak kalo ini adalah Kani atau Kepiting (tolong dikoreksi kalo gue
salah).
Akhirnya kita sampai juga
ke hidangan terakhir kita, tapi sebelumnya gue mau menyarankan, kalau bisa
kalian juga menambahkan wasabi pada saat makan sushi atau sashimi, karena sebenarnya
wasabi bukan sekedar pemberi rasa pedas ataupun ornamen pelengkap sushi aja
guys. Manfaat wasabi yang utama justru sebagai pembunuh bakteri yang
kemungkinan masih terdapat pada hidangan ikan mentah seperti Sushi dan Sashimi.
Oiya, satu lagi, sebelum makan hidangan selanjutnya sebaiknya kalian coba juga
acar jahe yang biasanya hadir bersama hidangan sushi atau sashimi (pada
beberapa restoran, acar jahe dan wasabi sudah disediakan di meja). Sama seperti
wasabi, acar jahe ini disamping menjadi ornamen pelengkap makanan sushi juga
memiliki misi khusus yaitu sebagai pembersih atau penetralisir lidah dari rasa
sushi maupun sashimi yang kita makan. Selain itu juga dapat mengurangi rasa
eneg ataupun mual untuk penikmat sushi pemula, atau bagi yang sudah
kekenyangan.
Oke lanjut ke hidangan
terakhir, yaitu Chicken Gyoza!!!.
Chicken Gyoza:
25k
Entah kenapa melem ini
temen gue ngotot banget pengen mesen hidangan yang satu ini, tapi kalau dilihat
dari kenampakannya sih sepertinya memang Oishi...!!. Sekedar informasi, Gyoza
ini sebenernya bukan merupakan masakan asli Jepang loh guys, Gyoza sendiri
merupakan hasil akulturasi dari budaya negeri tirai bambu. Jadi Sebenernya
Gyoza ini asalnya dari negara Tiongkok, namun karena lebih terkenal saat dibawa
ke Jepang, maka kebanyakan orang mengira kalo makanan ini adalah kuliner asli
Jepang. Menariknya, nama Gyoza sendiri berasal dari bahasa China yaitu Jiaozi,
tapi berhubung orang jepang susah nyebut Jiaozi maka penyebutannya berubah jadi
Gyoza. Akulturasi Penyebutan nama di dunia kuliner ini sebenarnya udah sangat
umum hampir di setiap negara, termasuk Indonesia. Misalnya Perkedel yang selama
ini kita kenal sebenarnya diambil dari bahasa Belanda yaitu Frikadel, contoh lainnya kata Bistik
juga diambil dari bahasa kawan lama kita tersebut yaitu Biefstuk (gimana? baru tahu kan??).
Oke, ga perlu berlama-lama,
langsung aja kita bahas rasa dari Gyozanya. Jadi, setelah gue coba ternyata
rasanya hampir mirip sama Korean Dumpling, Cuma bedanya pada Chicken Gyoza ini
terdapat tekstur agak renyah di bagian dasar kulitnya. Hal ini disebabkan, Dumpling
ala jepang ini digoreng terlebih dahulu dibagian dasarnya sebelum kemudian
direbus, berbeda dari Korean Dumpling yang memasaknya dengan cara disteam. Maka
nggak heran kalo Gyoza ini sering juga disebut denga Japanesse Pan-fried
Dumpling.
Isi dari gyozanya sendiri
merupakan campuran daging ayam dan sedikit sayuran yang menurut gue cukup
lezat. Kalo Jiaozi versi aslinya isinya adalah daging babi dan udang, tapi di
negara-negara tertentu isi dari dumplingnya sudah dimodifikasi dan disesuaikan.
Dan terakhir kita coba sausnya....hmm, sebenernya gue kurang begitu suka sama
sausnya yang rasanya asam, dengan sedikit manis dan pedas. Tapi biasanya pada
hidangan ini memang saus yang disajikan berupa cuka saus kedelai. Jadi mungkin
buat yang suka sama rasa saus yang asam bakal bisa lebih menikmati hidangan
ini.
Jadi kesimpulannya, ramen disini memiliki rasa yang lumayan enak dan porsi yang banyak, sushinya juga cukup lezat tapi nggak terlalu istimewa, karena gue udah menemukan banyak yang lebih lezat, begitupun juga gyozanya. Dari segi menu, menurut gue kurang begitu variatif, namun banyaknya menu pork yang disediakan disini menjadi daya tarik tersendiri. Dan terakhir, tempat jam buka dari
restoran ini adalah jam 10am-10pm. Oke, segitu aja review kita kali ini, next
time kita jajal lagi kuliner-kuliner lainnya yang pastinya bakal recomended
banget. See ya...
Titanium trim hair cutter from TITIAN TAB LIMITED
ReplyDeleteGet titanium trimmer as seen on tv your TINIAN TAB LIMITED in our store today. schick quattro titanium Choose micro titanium trim from our micro touch titanium trim where to buy many of titanium jewelry for piercings our signature TAB products and get your very own Titanium trim!